03 Juni 2009

Sumbing-Sindoro-Prau terancam gundul



TEMANGGUNG - Kawasan tiga gunung yakni Sumbing, Sindoro dan Prau terancam gundul. Hal itu bisa terjadi jika lahan tidak dikonversi. Diperkirakan 20 tahun ke depan pegunungan itu akan gundul dan tandus seperti Wonosari, Gunungkidul. Apalagi erosi di bagian atas Gunung Sumbing Sindoro dan Prahu mencapai 60 ton per hektar setiap tahun.

"Erosi itu antara lain akibat penanaman tembakau. Jelas sangat mengkhawatirkan. Maka semua pihak harus segera memikirkan ancaman gundulnya tiga gunung itu supaya lingkungan hidup tidak membawa bencana bagi masyarakat di masa mendatang," ujar Bupati Temanggung Hasyim Afandi ketika membuka Dialog Publik "Desarin Zonasi Kawasan Penyangga Su-Si- Prahu (Sumbing Sindoro Prahu) ", di pendapa pangayoman, Senin (1/6).

Sementara itu Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah menargetkan pada 2009 akan membenahi 200 hektar dari total 14.000 hektar lahan kritis di wilayah Temanggung akibat pengembangan tanaman tembakau. Sebagaimana diketahui bahwa 14.000 lahan kritis itu berada di Gunung Sumbing, Gunung Sindoro dan Gunung Prahu.

Buat terasiring
"Konservasi yang akan kita lakukan di 200 ha lahan kritis tersebut dengan membuat sistem terasiring di lahan dengan kemiringan 45 derajat. Diselingi tanaman kopi arabika jenis lini s dan rumput gajah untuk pakan ternak. Serta dengan membuat bantaran di sekitar Kali progo yang akan ditanami bambu," kataKetua APTI Jawa Tengah Nurtantio Wisnubroto.

Yanaman semusim, seperti tembakau, pasti akan menimbulkan dampak kerusakan lingkungan. Kondisi ini mendorong terjadinya pemanasan global. Karena itu Wisnu berniat mengajak seluruh petani tembakau mengubah cara pandangnya agar lebih ramah terhadap lingkungan.

"Namun bukan berarti kita akan mengarahkan semua petani agar menghentikan tanam tembakau, lalu beralih ke tanaman lain. Budidaya tembakau tetap jalan. Hanya saja, sikap petani pada lingkungan harus berubah," kata Wisnu.

Hamparan tembakau, akan ditanam di Zona II dengan ketinggian lebih dari 900 mdpl, dan zona III dengan ketinggian kurang dari 900 mdpl-700 mdpl di Gunung Sumbing, Sindoro dan Pegunungan Prahu. Zona I tetap dijadikan kawasan hutan lindung.