05 Agustus 2009

Sampah Menjadi MASALAH !


Inilah kondisi Desa mondoretno, ketika sampah menjadi masalah
Karena sekarang tidak ada namanya KEBON ......semua menjadi Rumah dengan pertambahan penduduknya, hal ini kesulitan untuk membuang Sampah !!!.Pengolahan sampah juga belum bisa dilakukan, bukan tidak tahu cara mengolahnya , Namun tidak ada niat untuk mengolahnya, padahal banyak sekali manfaatnya , baik untuk Kompos dll, semoga masalah sampah ada solusinya yang tepat !

28 Juli 2009

Pegemukan Sapi


Selain Usaha Masyarakat Desa Mondoretno Budidaya Perikanan, Ada usaha yang ditekuni oleh salah satu masyarakatnya adalah Pengemukan Sapi

27 Juli 2009

Pengembangan USAHA



Mengembangkan usaha bukan langsung besar, Namun ROSO dan Umang dari Sistem terpal dalam budidaya Pembibitan Lele, sekarang sudah bisa membangun dengan sistem Permanen, Sukses selalau Pemudaku

SANG UMANG PENDEKAR LELE


Jika kita lihat Sosok yang sederhana, kalem ,rendah hati,,,,inilah salah satu dari sekian pemuda Desa Mondoretno , yang mampu melakukan suatu trobosan baru yaitu Budidaya Pembibitan Perikanan, dari Ikan Lele, Ikan Mas, Nila, Gurami dll, Umang melalakukan Pembibitan Perikanan ini sudah hampir lebih 1 tahun, dan hasilnya allhamdulilah Bagus dan prospek cerah..... semoga Desa Mondoretno akan lahir SANG UMANG lagi , menjadi Pemuda yang bekarya untuk kemajuan Desa dan masyarakat sekitarnya .....Maju terus Pemudaku........Sukses selalu

PASAR IKAN Desa Mondoretno




Allahmadulilah Proyek padat karya, untuk pengembangan budidaya perikanan Desa Mondoretno telah selesai, pada kesempatan ini Bpk Kepala Desa melakukan peninjuan, Diharapkan dengan adanya tempat terpadu, potensi yang selama ini belum diberdayakan akan tergali, Tempat Pembibitan perikanan ini , kedepanya akan dibangun PASAR IKAN, dimana disediakan Ikan yang siap untuk Kosumsi bagi Masyarakat , khususnya untuk memenuhi kebutuhan di Kab. Temanggung, diharapkan Menjadi CENTRA PERIKANAN (@by tintan)

10 Juli 2009

Tantangan masa depan, ancaman kelangkaan air

Saat ini, satu dari enam orang di dunia sulit mendapatkan akses air bersih. Perserikatan Bangsa-Bangsa memprediksi pada 2025, separuh dari negara negara di dunia akan menghadapi kekurangan air.

090417_water_taskforce_coverLaporan Asia Society, sebuah lembaga wadah pemikir yang berbasis di Washington mengatakan bahwa Asia tampaknya akan menghadapi konflik serius dalam suplai air bersih pada masa depan sejalan dengan percepatan pertambahan jumlah penduduk dan perubahan iklim yang mengancam akses mendapatkan sumber daya paling mendasar, air bersih.

Masalah air bersih di Asia saat ini sudah cukup memprihatinkan. 20 persen warga di Asia atau sekitar 700 juta orang tidak memiliki akses pada air yang aman untuk diminum. Separuh dari populasi di Asia, masih sulit mendapatkan sanitasi.

Walaupun separuh populasi dunia terdapat di Asia, mereka hanya mendapatkan sedikit air bersih dibandingkan mereka yang tinggal di benua lain. Jumlah populasi di Asia diduga akan mengalami kenaikan sekitar 500 juta orang pada sepuluh tahun mendatang.

Laporan yang dirilis Asia Society hari Jumat (17/04) berjudul “Tantangan Asia mendatang: Mengamankan Masa depan Air“. Laporan ini juga juga menjabarkan potensi perselisihan sengketa sumber air antara negara bertetangga yang bermusuhan seperti India dan Pakistan. Juga masalah kompleks sumber air antar beberapa negara seperti aliran sungai Mekong yang melewati Myannmar, Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Konflik antar negara yang berlarut-larut, masalah demografi dan kelangkaan air dapat menjadi masalah yang tak terduga pada dekade mendatang.

Para petani di Cina mengalami masalah air sebagai akibat dari polusi industri dan penyakit yang timbul dari mata air. Di Indonesia, masalah air lebih banyak disebabkan oleh fasilitas pembuangan air limbah yang tidak selayaknya.

Menurut para penelilti Asia Society, potensi konflik dapat muncul sebagai dampak langsung dan tidak langsung dari meningkatnya kelangkaan suplai air bersih. Hal ini tidak boleh dipandang remeh, apalagi ditambah dengan meningkatnya masalah perubahan iklim.

Bagian akhir laporan ini memuat sepuluh rekomendasi pada pemerintah negara-negara di Asia untuk memperhatikan masa depan sumber daya air. Kerja sama regional yang lebih luas antar negara merupakan hal pertama yang harus dibangun, termasuk perhatian terhadap kebijakan pola manajemen air sebagai tanggung jawab lingkungan, keamanan dan diplomatik. Selain itu, pemerintah juga harus melibatkan kelompok-kelompok masyarakat sipil dan perusahaan swasta dalam pengelolaan sumber air.

Perlu juga dicari model penengahan konflik yang berhubungan dengan sengketa air. Hal lain yang mendesak adalah investasi pada sektor publik dan swasta demi infrastruktur yang lebih baik dan manajemen air yang lebih efisien.

10 Juni 2009

PADAT KARYA






Selamatan untuk memulai Padat karya pembuatan Kolam Untuk pembibitan Ikan, lokasi berada di Sebelah Selatan dan Utara Desa Mondoretno. Bpk CAMAT BULU dan Staf melakukan peletakan pertama beserta Bpk Kepala Desa , BPD desa Mondoretno

RADIO KAYU MADE IN KANDANGAN




KRISIS moneter yang menggoncang perekonomian dunia tidak membuat kecut hati alumnus design Institut Teknologi Bandung (ITB), Singgih Kartono (40). Ia tetap tekun dengan usaha pembuatan radio menggunakan bahan baku kayu. Berkat kreatititas produk dan strategi pemasaran yang jitu, produk karya Singgih berhasil melanglang buana mulai dari Jepang, daratan Eropa hingga Amerika sana.
Berkat karya radio ini, Singgih berhasil meraih penghargaan International Design Resource Association (IDRA) di Seattle Amerika Serikat pada 1997 lalu. Kerajinan ini jawara untuk kriteria produk dengan bahan yang bisa didaur ulang, memberi potensi besar terhadap proses daur ulang, dan memberi nilai lebih terhadap produk. Radio retro ini bisa disetel untuk AM atau FM, juga untuk MP3 dan dua band gelombang pendek.

Singgih mulai merintis usahanya itu sejak tahun 1995 lalu. Si penggagas radio kayu asal Desa Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah ini ingin mengubah pandangan orang bahwa kerajinan tangan tidak selalu identik dengan seni atau tradisional, tapi juga memasukkan industri elektronik.

Selain meraih penghargaan dari IDRA, radio kayu ‘made in’ Singgih tahun ini juga berhasil meraih penghargaan dari Design For Asia Award 2008.

Dunia kayu memang sudah melekat pada diri pria satu ini, sebelum ia menekuni bangku kuliahnya di ITB. “Saya tidak tahu persis, apa faktor kedekatan saya pada alam dan tumbuhan karena lingkungan alam di sekitar tempat saya tinggal di Temanggung banyak ditumbuhi pohon sengon dan sonokeling. Kayu merupakan material yang luar biasa hidup, berkesinambungan dan terbatas,” ujar Singgih saat ditemui Bangka Pos Group, pertengahan Oktober lalu.

Perjuangannya dimulai sejak ia akan berangkat kuliah ke ITB. Sang ayah tak sanggup membiayainya secara penuh. Singgih sempat nekad bertanya pada ayahnya, berapa biaya yang bisa diberikan oleh sang ayah. “Sisanya saya yang akan menanggungnya,” ujar Singgih.

Selesai menekuni masa belajarnya di Bandung, Singgih Kartono justru kembali ke tanah kelahirannya di Temanggung.

Materi kayu tetap jadi pilihan Singgih untuk mencari mata pencaharian. Tidak heran bila alumnus ITB ini sering modar mandir di sekitar tempat tinggalnya mengendarai Vespa milik ayahnya, hanya untuk mencari dan mengumpulkan potongan-potongan kayu sebagai bahan materi pembuatan produknya.

Singgih lalu merintis usaha di rumahnya yang diubah menjadi workshop. Sementara untuk pelaksanaan bisnis, Singgih terpaksa mengkontrak ruang tamu tetangganya sebagai tempat transaksi bisnisnya.

Awal mula Singgih merintis usahanya pada usaha produk-produk peralatan kantor, seperti stepler kayu, tempat selotipe, kotak peralatan. Baru tahun 2005 keinginan membuat kotak radio dilakukannya.

Jualan Lewat Internet

Semua produk kayu hasil produksi Singgih ditawarkannya melalui jalur internet, mengingat bila dilakukan secara langsung, banyak kendala yang harus dihadapi. Dengan internet, buyer (pembeli) dapat langsung mengkontak dan sekaligus datang untuk membeli produknya.
Diakui Singgih, setiap pembeli produk radio kayunya harus tetap menggunakan namanya serta merek usahanya, Magno.

“Saya tidak mengizinkan pembeli radio kayu produk saya mengganti dengan nama lain,” kata Singgih.
Radio kayu Singgih dijual dari kisaran 80, 58 dan 47,5 dolar AS untuk ukuran radio kayu kecil. Bahkan di Amerika, harga radio yang dibandrol dengan harga 47,5 dolar ini mampu menembus angka 250 unit per bulan.

Perusahaan milik Singgih bernama Magno, memulai merintis usaha pertamanya membuat tempat kaca pembesar dan tempat kompas dari kayu. Kini Magno telah memiliki 33 tenaga pekerja dari Desa Kandangan. Kapasitas produksinya 250 hingga 300 unit radio per bulan. Dari jumlah itu, sekitar 80 persen produknya diekspor ke Amerika Serikat, sisanya masing-masing 15 persen ke kawasan Eropa dan Jepang.

Selain melakukan kegiatan bisnisnya dari bahan kayu, tak lupa setiap 2 persen persen dari hasil penjualan produk-produk radio maupun peralatan kantor disisihkan Singgih untuk pembibitan kayu sengon maupun sonokeling. Singgih tahu betul akan ekosistem alam, setiap dia menggunakan pohon untuk memproduksi, maka ia segera menanam kembali penggantinya.

Mau tahu berapa besar omzetnya? Dari 300 radio kayu yang dijual hingga 250 dolar AS, Singgih mampu memperoleh Rp 750 juta per bulan. Kini keuntungannya terus berlipat seiring terus berkembangnya usaha ini. Bahkan Singgih mengaku jumlah permintaan produk buatannya berkisar 500 hingga 600 unit per bulan.

Singgih pantas diacungi jempol. Selain mampu menghidupi kebutuhan keluarga, usahanya turut membantu kehidupan tetangga yang ikut bekerja memproduksi radio kayunya. Singgih hingga saat ini tidak pernah meraih penghargaan dari negerinya sendiri, justru dari dunia internasional memberikan apresiasi terhadap buah tangan orang asli Indonesia ini. (Persda Network/Budi Prasetyo)

03 Juni 2009

Sumbing-Sindoro-Prau terancam gundul



TEMANGGUNG - Kawasan tiga gunung yakni Sumbing, Sindoro dan Prau terancam gundul. Hal itu bisa terjadi jika lahan tidak dikonversi. Diperkirakan 20 tahun ke depan pegunungan itu akan gundul dan tandus seperti Wonosari, Gunungkidul. Apalagi erosi di bagian atas Gunung Sumbing Sindoro dan Prahu mencapai 60 ton per hektar setiap tahun.

"Erosi itu antara lain akibat penanaman tembakau. Jelas sangat mengkhawatirkan. Maka semua pihak harus segera memikirkan ancaman gundulnya tiga gunung itu supaya lingkungan hidup tidak membawa bencana bagi masyarakat di masa mendatang," ujar Bupati Temanggung Hasyim Afandi ketika membuka Dialog Publik "Desarin Zonasi Kawasan Penyangga Su-Si- Prahu (Sumbing Sindoro Prahu) ", di pendapa pangayoman, Senin (1/6).

Sementara itu Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah menargetkan pada 2009 akan membenahi 200 hektar dari total 14.000 hektar lahan kritis di wilayah Temanggung akibat pengembangan tanaman tembakau. Sebagaimana diketahui bahwa 14.000 lahan kritis itu berada di Gunung Sumbing, Gunung Sindoro dan Gunung Prahu.

Buat terasiring
"Konservasi yang akan kita lakukan di 200 ha lahan kritis tersebut dengan membuat sistem terasiring di lahan dengan kemiringan 45 derajat. Diselingi tanaman kopi arabika jenis lini s dan rumput gajah untuk pakan ternak. Serta dengan membuat bantaran di sekitar Kali progo yang akan ditanami bambu," kataKetua APTI Jawa Tengah Nurtantio Wisnubroto.

Yanaman semusim, seperti tembakau, pasti akan menimbulkan dampak kerusakan lingkungan. Kondisi ini mendorong terjadinya pemanasan global. Karena itu Wisnu berniat mengajak seluruh petani tembakau mengubah cara pandangnya agar lebih ramah terhadap lingkungan.

"Namun bukan berarti kita akan mengarahkan semua petani agar menghentikan tanam tembakau, lalu beralih ke tanaman lain. Budidaya tembakau tetap jalan. Hanya saja, sikap petani pada lingkungan harus berubah," kata Wisnu.

Hamparan tembakau, akan ditanam di Zona II dengan ketinggian lebih dari 900 mdpl, dan zona III dengan ketinggian kurang dari 900 mdpl-700 mdpl di Gunung Sumbing, Sindoro dan Pegunungan Prahu. Zona I tetap dijadikan kawasan hutan lindung.

17 Mei 2009

PUPUK ORGANIK NASA

Yang mengenalkan kali pertama produk pertanian Pupuk NASA kepada saya adalah Bpk. Ujang (distributor NASA asal Bandung). Produk-produk NASA tersebut saya gunakan untuk budidaya tanaman seledri steak. Jenis tanaman seledri yang saya tanam adalah varietas PS. Luas lahan yang saya tanami 1000 m2 dengan umur tanaman sampai hari ini 80 hari. Produk NASA yang saya gunakan di antaranya : POC NASA, Hormonik, Super NASA, Pentana dan PESTONA.
Cara penggunaan produk:
• 1 sdm Super NASAdilarutkan 20 liter air + 1/2cangkir NPK kemudian dikocorkan 1/2 angkir dari larutan ke tiap tanaman seledri pada umur 14 dan 28 hari setelah tanam.
• 4 tutup POC NASA + 1 tutup Honmonik (1 tangki) disemprotkan tiap 8 hari. Penggunaan produk NASA hingga umur80 hari sudah dilakukan 6 kali penyempnotan.
• Untuk penyemprotan hama dan penyakit digunakan PESTONA dan Pentana yaitu PESTONA 4 tutup + Pentana 1 tutup (dalam 1 tangki). Berkaitan dengan penggunaan pestisida kimia, setelah menggunakan produk NASA lebih irit dan menghemat.Sebelum menggunakan produk NASA penyemprotan pestisida kimia hanus rutin 3 hari sekali, tetapi setelah menggunakan pnoduk NASA menjadi 8 hari sekali, tergantung tingkat serangan hama penyakit. Dulu sebelum menggunakan produk NASA, tanaman yang terganggu hama penyakit dan dikatakan hampir mati bisa mencapal 3/4 bagian, tetapi setelah menggunakan produk NASA hama penyakit yang mengganggu atau yang menyebabkan kematian tanaman hanya 1/4 bagian saja. Meski begitu pestisida kimia masih saya gunakan tetapi hanya diselang seling dengan produk NASA. Jadi pestisida kimia bisa dikurangi.
Setelah menggunakan produk NASA, tanaman seledri tumbuh bagus, pertumbuhan batang besar, dan tunas cepat tumbuh. Selain itu pula tinggi tanaman seledri mencapai 2 kali sebelum tanaman menggunakan produk NASA. Pengukuran tinggi tanaman seledri tinggi rata-rata 50-60cm. NPK juga menjadi irit, sebelum menggunakan produk NASA pemakaian NPK sebanyak 100 Kg, setelah menggunakan produk NASA hanya 50 Kg saja. Maka ada selisih keuntungan, jika per Kg NPK hanganya Rp. 4.000, maka 50Kg x Rp. 4.000 = Rp. 200.000 (ada penghematan Rp. 200.000). Selain itu juga ada penghematan dari penggunaan pestisida kimia sebanyak 2 botol seharga Rp. 210.000, Jadi ada penghematan Rp. 200.000 + Rp. 210.000 = Rp. 410.000.
Sedangkan biaya pembelian Super NASA 2 botol, POC NASA 2 botol dan Hormonik 3 botol sebesar Rp. 250.000, maka ada penghematan Rp. 410.000 Rp. 250.000 = Rp. 160.000, dikurangi dengan biaya pembelian PESTONA 1 botol dan Pentana I botol sebesar Rp. 50.000 maka masih ada penghematan sebesar Rp. 110.000.-
Dengan menggunakan produk-produk NASA tanaman seledri tumbuh dengan baik. Tetapi ketika saat panen tiba, kebetulan harga komoditas seledri ini turun. Namun yang membuat hati saya senang, seledri yang menggunakan produk NASA mampu dijual (sistem tebas/bonongan) Rp. 5.000.000 sedangkan yangn tidak menggunakan produk NASA dengan luas lahan yang sama hanya dihargai Rp. 2.000.000, Kata pembeli adalah karena tanaman yang tidak menggunakan produk NASA daun dan batangnya kecil-kecil (kerdil).
Oleh kanena itu saya menghimbau kepada semua petani seledri dimanapun Anda berada, mari gunakan produk-produk NASA, karena terbukti pertumbuhan tanaman saya semakin bagus hasil pun berlipat.

DARI SAPI BALI LAHIRLAH SAPI UNGGUL

Dengan introduksi teknik rekayasa pembibitan dan budidaya, Indonesia mulai berswasembada beras dan berencana mengekspornya tahun depan. Prestasi ini memicu perlakuan sama untuk peternakan sapi. Target Indonesia berswasembada daging ternak ini dalam lima tahun mendatang.

Sejak lama Indonesia menghadapi defisit daging sapi. Kebutuhan komoditas pangan ini belum dapat dipenuhi oleh produksi daging sapi dalam negeri sehingga impor daging sapi atau sapi bakalan masih dilakukan. Pada tahun 2007, impor daging sapi dari berbagai negara mencapai 270.000 ton dan cenderung terus meningkat. Hingga tahun 2015 dengan penduduk mencapai 253 juta jiwa diperkirakan defisit daging sapi hampir 334.000 ton.

Untuk itu pemerintah mulai melirik sapi bali sebagai sapi lokal unggulan. Menurut Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman ketika berkunjung ke Agro Techno Park (ATP) Jembrana dan Nusa Penida, Bali, pekan lalu, budidaya sapi bali dengan teknik peternakan modern memungkinkan Indonesia berswasembada sapi dalam lima tahun mendatang.

Sapi bali terpilih untuk program nasional pengembangan peternakan sapi potong karena memiliki beberapa kelebihan. Sapi yang hidup di Pulau Dewata dan Nusa Penida dikenal sebagai sapi bali murni. Kemurnian genetikanya telah dilindungi dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2004 dan Perda No 2/2003 yang melarang bibit sapi bali betina keluar dari wilayah provinsi ini.

Khusus sapi bali Nusa Penida, selain bebas empat macam penyakit, yaitu jembrana, penyakit mulut dan kuku, antraks, serta MCF, juga tinggi tingkat reproduksi dan kualitas dagingnya. Sapi Nusa Penida juga menghasilkan vaksin penyakit jembrana.

Saat ini, rasio populasi sapi bali di Nusa Penida antara betina dan jantan tergolong ideal dijadikan pusat pengembangan sapi, yaitu 2,4: 1 pada tahun 2006—menurut data Dinas Peternakan Bali. Nusa Penida ditetapkan sebagai kawasan Konservasi Sapi Bali.

Pengembangan sapi bali di Nusa Penida diusulkan oleh Sentana Putra, pakar teknologi peternakan dari Universitas Udayana (Unud). Potensi sebagai pusat konservasi dan pengembangan sapi Bali dirumuskan tahun 2000 dan 2005 melalui pengkajian peneliti dari Unud dan Pemkab Klungkung dan Pemprov Bali.

Pengembangan Nusa Penida sebagai daerah pengembangan sapi bali terbuka dengan kesepakatan Pemprov Bali dan pemerintah pusat untuk membangun fasilitas pelabuhan, penyediaan kapal roro, pembangkit listrik dan pompa air, dan mesin pengolah biji jarak.

Menurut riset peneliti dari Unud, lokasi yang layak dijadikan kawasan pusat konservasi dan pengembangbiakan sapi adalah Bukit Mundi, Desa Klumpu—10 hektar. Di sana dilakukan produksi semen beku, pemuliaan bibit, penggemukan, pemantauan penyakit, penanaman pakan, pabrik mini untuk formulasikan dan memproduksi ransum ternak, pengolahan limbah peternakan menjadi gas bio dan pupuk organik.

ATP Jembrana

Di Pulau Bali, pemprov bekerja sama dengan Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) mengembangkan ATP Jembrana di Bali Barat di lahan seluas 5 hektar bekas kebun koleksi tanaman hortikultura Provinsi Bali.

ATP Jembrana mulai dikembangkan Maret 2007 hingga lima tahun mendatang dengan melibatkan peneliti dari LPND Ristek terkait antara lain LIPI, BPPT, dan Batan.

Pengembangan sapi bali di kawasan ATP ini, kata I Wayan Budiastra, Koordinator ATP KNRT, diharapkan dapat mengatasi tiga masalah besar, yaitu menurunnya populasi dan mutu sapi bali, persilangan satu keluarga (imbreeding), dan terbatasnya akses petani/peternak akan teknologi peternakan modern, termasuk teknologi pertanian terpadu (biocyclofarming).

Untuk menstimulasi peningkatan populasi dilakukan program intensifikasi sapi potong, pelaksanaan program sejuta akseptor inseminasi buatan (IB), pembangunan pusat penanaman bibit sapi di pedesaan dan pendirian pusat agrobisnis komoditas unggul.

Upaya peningkatan populasi sapi perlu diakselerasi melalui penerapan teknologi agar sasaran swasembada daging pada tahun 2010 dapat tercapai.

Program ATP Jembrana, kata Syahruddin Said, peneliti Bioteknologi Reproduksi Ternak LIPI, difokuskan pada penerapan dan alih teknologi pembibitan sapi bali, yaitu transfer embrio dan IB sexing dan program lain yang mendukung pembibitan sapi Bali dan siklus pertanian terpadu seperti teknologi pakan, pengolahan kotoran sapi, biogas dan budidaya hijauan makanan ternak (HMT), termasuk juga budidaya hortikultura dan teknologi pembenihan ikan.

Pembibitan sapi unggul difokuskan pada kelompok tani dengan supervisi teknologi dari ATP. Sebanyak 17 kelompok tani terikat perjanjian gaduh sapi dengan ATP (model yang umum dipakai Direktorat Jenderal Peternakan). Setiap kelompok mendapat 10 induk sapi betina sehingga sapi ATP yang ada di kelompok berjumlah 180 ekor.

Sebanyak 20 ekor sapi betina akan menjadi kelompok setelah mengembalikan 20 anak sapi paling lama tiga tahun. Anak sapi yang dikembalikan akan digulirkan kembali pada kelompok lain yang belum mendapat sapi gaduh. ”Diharapkan dengan program ini populasi sapi bali akan meningkat menurut deret ukur,” urainya.

Kegiatan embrio transfer juga dilaksanakan di ATP Jembrana. Pada 2008 telah dihasilkan 2.200 straw atau dosis sperma sexing dan telah diaplikasikan pada 220 sapi betina, menghasilkan 52 anak sapi.

Teknologi penggemukan sapi dilakukan pada 78 sapi jantan di ATP dengan menerapkan kombinasi HMT dan formulasi konsentrat pakan hasil litbang Batan, BPPT, dan LIPI. Untuk mengatasi keterbatasan HMT, khususnya pada musim kemarau, digunakan teknologi pakan suplemen UMMB dan SPM berbasis sumber daya lokal yang menjadi target pengembangan ATP mendatang

Artikel dari Milist Temanggungan ( Masalah PERSAPIAN)

Ternak penggemukan sapi pedaging cocok untuk daerah Temanggung yang
dingin, karena disamping cuaca yang mendukung, makanan pokok berupa
rumput cukup banyak meskipun sekarang ini juga dikembangkan makanan
sapi berupa pelet, bren ataupun makanan lainnya. Petani Temanggung
juga masih memelihara sapi disamping untuk menabung juga memerlukan
pupuk kotoran sapinya untuk pertanian mereka. Harga daging sapi yang
relatif tinggi membuat petani bergairah beternak sapi. Namun tetap
harus diingat bahwa beternak sapi di daerah pertanian produktif
seperti Temanggung hanya cocok untuk petani bermodal kecil bukan oleh
peternak besar seperti di padang sabana NTT. Karena di daerah
produktif akan terjadi kompetisi antara tanah untuk tanaman pangan dan
tanah untuk rumput pakan ternak. Pasti yang kedua akan kalah. Jadi
hanya cocok untuk peternak klas petani satu, dua atau tiga ekor saja.
Untuk skala besar tidak akan sukses (lihat pengalaman PT. Nandi Amerta
Agung Salatiga akhir 1980-1990 an, yang gagal total.) Perhitungan saya
waktu itu lahan rumput 1 hektar hanya mampu untuk beternak sapi
maksimum 15 ekor saja.

Pertanyaan kedua: Dibutuhkan peran Pemerintah dalam bisnis sapi:

Dalam rantai industry persapian ada pembibitan, ada penggemukan dan
ada distribusi sapi, karkas/daging. Saya hanya melihat di
pembibitannya saja.

Sapi bunting dalam 11 bulan dan membutuhkan waktu paling tidak 5-6
bulan menyusui sebelum sapi di sapih/petot untuk dibesarkan sendiri.
Petani memerlukan bibit anak sapi setelah anak sapi disapih untuk
dibesarkan selama 1 tahun. Biasanya petani akan membeli setelah masa
panen selesai dan menjualnya lagi pada menjelang lebaran atau hari
raya Qurban. Perhitungannya tidak sesederhana ini karena usia sapi
potong yang baik yaitu pada usia 2 tahunan. Sedangkan petani khan
modalnya cekak dan membutuhkan uang juga. Banyak juga petani yang
hanya mengambil waktu 3 bulan sebelum hari lebaran haji. Dia beli sapi
yang umurnya 2 tahunan kurus dan tinggal digemukkan saja. Dalam
pikiran saya ada dua kelompok petani disini. Yang satu mengambil umur
6 bulan dipelihara sampai menjelang 2 tahun dan kedua mengambil sapi
kurus umur menjelang 2 tahun dan dipelihara 3 bulan aja.

Kelompok petani yang lain adalah petani pembibit, yaitu memelihara
indukan dan dikawinkan dengan teknik IB. Anaknya dipelihara hanya
sampai umur 6 bulan saja.

Persoalannya: Jumlah anak sapi yang dihasilkan saat ini masih kurang
sehingga tidak mencukupi kebutuhan para petani penggemukan. Kekurangan
ini dipicu oleh: berkurangnya indukan karena sapi betina juga menjadi
sapi potong (harusnya dikontrol), lamanya melakukan pembibitan (11
bulan), mahalnya harga bibit sapi betina. menurunnya jumlah lahan
pertanian dll.dll.

Oleh karena itu maka sebaiknya sisi pembibitan anak sapi ini diambil
oleh pemerintah saja. Pemerintah menjual anak sapi usia 6 bulan kepada
petani. Pemerintah tidak usah ikut dalam program penggemukannya karena
biaya lebih mahal dan managementnya lebih komplek.

Perlunya menjual sistem lelang:
lelang terbuka adalah mekanisme pasar yang paling adil. Artinya nilai
tukar anak sapi itu ditentukan oleh pasar yang fair. Dengan assumsi
peserta lelang bukanlah para mafia yang sudah bekerja sama dengan
oknum balai lelang lho. Keuntungannya lelang terbuka adalah
memperkecil praktek korupsi pelaku pembibitan (pusat pembibitan)
karena tidak terjadi pesanan khusus, pengaturan harga, dll. Jadi
pelepasan anak sapi keluar hanya melalui pintu lelang yang resmi.
Selain lewat lelang itu tidak boleh ada sapi keluar kandang untuk
dijual.

Keuntungan bagi petani adalah dapat membeli anak sapi dengan kualitas
unggul harga relatif murah.

Lha kalau dengan modal 2 milyar, bisa tidak.
Jawaban:
Hitung saja harga indukan sapi sekarang ini sekitar Rp. 10 juta per
ekor, biaya investasi kandang dan peralatan, biaya operasional
pegawai, sewa lahan rumput, dll. khan bisa dihitung akhirnya mau beli
bibit berapa ekor. trus output per tahun berapa ekor, harga jual anak
sapi berapa .. itung-itungan matematika mas. Dinas peternakan pasti
bisa menghitungnya.


Oleh karena kompleksitas bisnisnya, maka pembibitan sapi itu lebih
cocok diambil pemerintah daerah daripada pemerintah daerah ikut main
di penggemukannya. Penggemukannya biarlah ditangani oleh masyarakat.

Pembangunan Village Breeding Centre

TEMANGGUNG, RABU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung bersama Pemerintah Australia, saat ini sudah menandatangani letter of intent atau naskah pernyataan bersama tentang proyek pembangunan village breeding centre atau pusat pengembangbiakan sapi di Desa Kruisan, Kecamatan Kledung. Dalam waktu dekat, jalinan kerjasama ini akan ditindaklanjuti dengan penandatangan nota kesepahaman di Kabupaten Temanggung.

Bupati Temanggung Hasyim Affandi mengatakan, seluruh pendanaan yang dibutuhkan sebesar Rp 9 miliar, nantinya akan ditanggung oleh Australia.

"Sebaliknya, dari kami, Pemkab Temanggung, nantinya akan bertanggungjawab untuk menyediakan lahan, " terangnya, Rabu (3/12). Diharapkan, dari kerjasama ini, induk sapi juga dapat diperoleh dari Australia.

Lahan yang akan dipakai di Desa Kruisan merupakan areal bekas penambangan bahan galian C, seluas sekitar lima hektar. Menurut rencana yang telah dibuat sebelumnya, Rp 9 miliar tersebut akan dibutuhkan untuk memulai mengembangkan pembibitan 500 ekor sapi. Namun, menyesuaikan dengan kapasitas lahan yang tersedia, pembibitan ini diharapkan akan terus dikembangkan menjadi 1.000 ekor sapi.

Selain pembibitan, dalam village breeding centre tersebut akan dibangun pusat penggemukan dan pengolahan daging sapi potong. Maka, dengan merealisasikan upaya ini, diharapkan Kabupaten Temanggung dapat membantu meningkatkan suplai daging untuk kebutuhan nasional, ujarnya.

Village breeding centre ini, menurut Hasyim, juga akan bermanfaat mendukung pertanian tembakau di Kecamatan Kledung. Sebab, kotoran dari ternak sapi tersebut dapat diambil dan diolah menjadi pupuk kandang.

Olahan pupuk kandang tersebut akan langsung diberikan secara cuma-cuma kepada petani. Dengan begitu, biaya yang dikeluarkan untuk pertanian, setidaknya dapat lebih dihemat, ujarnya.

07 Mei 2009

Antara Pelestarian dan Kebutuhan !



Sewaktu melakukan perjalanan diDesa Dukuh Seman Kelurahan Wonotirto Kec. Bulu, Kabupaten temanggung, Keindahan alamnya begitu elok, saat itu para petani sedang panen Lombok dan sudah mulai menanam tembakau, Saya bersama Teman saya istirahat disebuah GUNDUKAN diatas Desa WONOTIRTO yang rindang sekali, udara terasa Sejuk, dan saya bisa melihat para petani di kejauhan dilereng-lereng sedang memanen. Dan saat istirahat saya berpapasan dengan ada ibu dan pabak sedang mengendong KAYU, terus saya ambil fotonya, dan bapak tersebut kaget dikira saya dari pihak berwajib, terus kami jelaskan, dan bapak tersebut juga menerangkan bahwa kayu yang diperoleh tdk hasil penebangan namun hasil kayu yang sudah roboh dengan sendirinya,saya tahu bapak itu sangat jujur dan polos, dan dia juga bercerita dulu pernah melakukan penanaman, dan kita banyak cerita masalah hutan yang ada di lereng sumbing, Saya juga prihatin jika seadainya pemerintah tidak serius menangani masalah EROSI yang terjadi, 20 tahun kedepan bisa jadi dan akan menjadi PADANG PASIR lereng sumbing, yang salah siapa ?? yang tanggung jawab SIAPA ??? tentunya kita bersama tidak hanya dari Pemerintah atau masyarakat sekitarnya, Gimana Pak MUKIDI ???? bagaimana solusinya ??

02 Mei 2009

PERTANIAN ORGANIK


Pertanian yang menggunakan organik dari segi kesehatan sangat bagus sekali, karena tidak menggunakan obat kimia serta pupuk kimia, Namun untuk berpindah dari pola pertanian lama para petani sangat sulit sekali,Karena masih banyak dari petani bahwa pupuk organik sangat lama prosesnya. Pengunaan Pupuk Kimia semakin lama berakibat tanah menjadi jenuh dan tidak subur, Seperti halnya yang dilakukan Istamar, seorang warga mondoretno, melakukan ujicoba menanam sayur sawi tidak menggunakan pupuk kimia, dan tanpa semprot hasilnya luar biasa, dan rasa dari sayur tanpa kimia sangat segar dan renyah serta beda banget dengan yang menggunakan pupuk kimia. Namun ini baru uji coba untuk kimia masih menggunakan namun dosisinya dikurangi.Harapan kami semoga nanti para petani bisa beralih ke Pupuk ORGANIK. dan nanti tidak binggung jika kelangkaan UREA dll. SUKSES SELALU petaniku maju terus

01 Mei 2009

BERKARYA sampai kapanpun


Pak Nyoto sosok seorang petani yang tekun, dan kerja keras,Salah satu penduduk Semondo, saat pagi-pagi pergi kesawah dengan PIT JENGKI kesayanganya melangkah dengan pasti menyongsong rezeki. Kita bisa banyak belajar dari sosok pak Nyoto dengan kesederhanaannya dan Ketulusanya dalam memenuhi kebutuhan hidup, tidak banyak mengeluh, bekerja keras dan tidak lupa Selalu Berdoa , Itu pringsip dari pak Nyoto, .....maju terus bapak Petani , tanpa panjenengan semua kita tidak bisa makan nasi , tanpa jenengan semua roda ekonomi bisa tergangu . Sukses selalu

Jika Semua Sadar !


Hijau bumiku damai negeriku , semoga tidak hanya menjadi SLOGAN. Desa Mondoretno yang terletak di kaki Gunung sumbing terasa dingin dan sejuk, namun akhir -akhir ini udaranya begitu panas entah karena dampak dari Pemanasan GLOBAL ??? atau karena hal lain, Salah satu penyebanya bisa jadi kalau dulu masih banyak Pohon atau tumbuhan sekarang sudah sangat berkurang, dulu banyak kebun tapi sekarang sudah menjadi Rumah,waktu kita masih kecil bisa bermain panjat pajatan, namun sekarang tidak ???, Dan satu hal lagi yang kita rasakan adalah DEBIT sumber mata air Sumur, jauh amat berkurang, hal ini jika dibiarkan bisa jadi Desa Mondoretno 15 tahun akan kekurangan Air, Penghijauan dan harus dan segera dilakukan, Pemerintah Pernah memberikan bibit untuk penghijauan, dan sudah melakukan penanaman dilahan yang kritis, namun masalahnya adalah ketika Bibit di tanam tidak dirawat, nah hal tersebut yang menjadikan tingkat keberhasilan tanaman itu bisa tumbuh kecil, Anda bisa melihat Hijaunya Sengon, yang di tanam di depan Balai Desa Mondoretno,dan sangat bagus sekali, bisa tumbuh sumbur dan hijau, Kapan masyarakat bisa sadar akan gerakan pengihijauan ,,,,Ayo kita bersama pasti bisa , mulailah dari diri kita sendiri untuk gemar menanam buat anak cucu kita yang kita akan wariskan, Bpk Kepala Desa kapan kita bisa melakukan gerakan penanaman SERIBU POHON dari desa Depok, Sayangan,Semondo, Jojogan , sampai CELULUK !, semua bisa dilakukan asal kita bersama
(tintan73)

30 April 2009

PNPM Mandiri

Mondoretno Tgl 30 April 2009

Saat ini dari jam 12 Siang sampai sore ini , Di balai Desa Mondoretno Sedang mengadakan Musyawarah Usulan Kegiatan PNMP Mandiri,
Kegiatan ini Bertujuan untuk memperdayakan masyarakat, Dalam diskusi di pandu moderator kecamatan Bulu, Terjadi Tarik menarik dan diskusi yang sangat menarik sekali, Setiap Kelompok mempertahankan Usulan dari masing-masing

Semoga Usulan benar benar Aspirasi dari masyarakat, bukan dari pribadi dan manfaatnya bisa dirasakan untuk langsung darilangsung
Adapun Indikator penilian adalah sebagai berikut

1. Lebih bermanfaat untuk rumah tangga miskin
2. Dapat berdampak langsung untuk kesejahteraan
3. Kegiantan ini Mendesak
4. Bisa dikerjakan sendiri oleh masyarakat
5. Mempunyai potensi berkembang dan berkelanjutan

( tintan73)

08 April 2009

Bedah RUMAH

Pelantikan KPPS



Pada tanggal 27 Maret 2009 Pelantikan KPPS Desa Mondoretno

INTERNET Di BALAI DESA MONDORETNO



Pemanfaatan Teknolgi Informasi sangat bermanfaat baik dalam menunjang kinerja di instansi pemerintahan maupun suwasta. Balai desa mondoretno telah terpasang Jaringan Internet, Pemanfaatan Jaringan internet bertujuan untuk mencari Informasi yang cepat baik di bidang informasi pemerintahan, Pertanian , maupun peternakan, Bpk Kepala Desa Mondoretno,Menganjurkan kepada seluruh Perangkat desa bisa mengoperasikan Komputer dan Jaringan Internet, Untuk menunjang hal tersebut telah dilakukan program pelatihan komputer. Untuk Koneksi Internet Tersebut Bekerja sama dengan ESARAYA selaku penyedia Jasa Layanan Jaringan Internet.Bpk Subagiyono Juga mempunyai gagasan Jika seandainya 19 desa se Kecamatan BULU bisa terkoneksi internet , sangat bermanfaat baik guna Komunikasi data antar Desa, Kecamatan dan Kabupaten temanggung. Kendala pasti ada , namun semua itu tergantung dari TEKAT untuk maju dan mau belajar. Semoga dengan Adanya INTERNET di Balai Desa Mondoretno, akan memberikan kontribusi yang bermanfaat dan berguna demi kemajuan Desa Mondoretno ( tintan73)

DOA Bersama Menjelang PEMILU




Pada tgl 7 April 2009 jam 8 Malam
Bertempat di Balai Desa Mondoretno , Mengadakan Doa Bersama menjelang pemilu 2009, tujuan dari doa bersama ini adalah memohon kepada ALLAH semoga pelaksanaan pemilu 2009 ini berajalan dengan sukses lancar dan aman dijelaskan Oleh Bpk Kepala desa Mondoretno SUBAGIYONO , Pada Acara ini dihadiri Oleh Bpk KAPOLRES TEMANGGUNG, Bpk POLSEK BULU beserta jajaranya, serta KPPS desa Mondoretno, doa Bersama ini dipimpin oleh Kaur Kesra Bpk NURUDIN.

04 April 2009

Mengenang GEMPA JOGJA 26 Mei 2006



Pada tanggal 26 Mei 2006, Jam 5.55 pagi , saat orang akan berangkat beraktifitas , dan saat anak sekolah akan berangkat sekolah, Dengan suara gemuruh , terjadi Gempa dahsyat yang memporak porakdakan wilayah JOGJA
Inilah para tokoh masyarakat Desa Semondo , dengan Tulus dan Iklas membantu saudara kita yang terkena musibah, Bpk KHOIRON, Bpk Adul JALIL, Bpk MARGONO, dan Bpk SUKENDAR
Bantuan dilakukan di DUSUN PLERET BANTUNL-YOGYAKARTA
BENCANA TELAH BERALALU tapi KENANGAN PILU MASIH TERINGAT SELALU
DIBALIK SEMUA ITU ADA HIKMAH yang dapat kita petik
(tintan73)

SEMONDO Tempoe DoeLoe



Inilah Wajah Kampung doeloe Semondo, Mondoretno, Yang dahulu masih seperti Sungai habis banjir sekarang sudah Mulus dengan Aspalnya Yang mulus banget,
Semoga kenangan indah dikampung kita akan menjadi suatu memori kita bersama
saat kita kecil sampai kita tua
semoga Kampung Semondo semakin maju dan selalu berbenah diri untuk kemakmuran bersama
( by Tintan73)

24 Maret 2009

BUDIDAYA Cacing Tubifex / Cacing Rambut / Cacing sutra

Cacing Tubifex / Cacing Rambut / Cacing sutra
Filum : annelid
Kelas : oligochaeta

Ordo : haplotaxida

Bentuk tubuh cacing ini menyerupai rambut dengan panjang badan antara 1-3cm dengan tubuh berwarna merah kecoklatan dengan ruas ruas. Cacing ini hidup dengan membentuk koloni di perairan jernih yang kaya bahan organik. Cacing ini meiliki 57% protein dan 13% lemak dalam tubuhnya.

Cacing sutra merupakan hewan hermaprodit yang berkembang biak lewat telur secara eksternal. Telur yang dibuahi oleh jantan akan membelah menjadi dua sebelum menetas.

Bahan organik yang baik untuk digunakanoleh cacing sutra adalah campuran antara kotoran ayam, dedak (bekatul) dan lumpur.

Teknik Budidaya Cacing Tubifek

1. Persiapan Bibit

Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil dari alam

Note : Sebaiknya bibit cacing di karantina dahulu karena ditakutkan membawa bakteri patogen.

2. Persiapan Media
Media perkembangan dibuat sebagai kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm

20 cm x 20 cm
20 cm x 20 cm

20 cm x 20 cm
20 cm x 20 cm

20 cm x 20 cm
20 cm x 20 cm

20 cm x 20 cm
20 cm x 20 cm

1 M x 2M


3. Pemupukan

Lahan di pupuk dengan dekak halus atau ampas tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/M2.

4. Fermentasi
Lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
5. Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air dengan debit 2 – 5 Liter / detik
6. Pemanenan
Cacing Bisa dipanen setelah 8 – 10 hari.

Nah Untuk Team Peternak Lele di semondo jangan
Ragu untuk mencoba budidaya cacing sutra
Ayuk kita coba sapa takut

05 Maret 2009

Cara pembuatan bokashi jerami.

Tingginya harga pupuk kimia buatan dan kelangkaan pupuk di sejumlah wilayah saat ini sangat meresahkan para petani. Sejumlah petani di beberapa daerah bahkan telah mulai melirik jenis pupuk lain sebagai pengganti pupuk kimia buatan yang biasa digunakan. Salah satu jenis pupuk yang dapat menggantikan kehadiran pupuk kimia buatan adalah bokashi.
Bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti sekam, serbuk gergajian, jerami, kotoran hewan dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut difermentasikan dengan bantuan mikroorganisme aktivator yang mempercepat proses fermentasi. Campuran mikroorganisme yang digunakan untuk mempercepat fermentasi dikenal sebagai effective microorganism (EM). Penggunaan EM tidak hanya mempercepat proses fermentasi tetapi juga menekan bau yang biasanya muncul pada proses penguraian bahan organik.

Di Jepang, bokashi telah digunakan sejak tahun 80-an. Banyak petani di negeri sakura memilih bokashi untuk lahan pertaniannya dikarenakan bokashi dapat memperbaiki struktur tanah yang sebagian besar telah menjadi keras akibat penggunaan pupuk kimia terus-menerus. Selain itu bokashi juga terbukti meningkatkan kesuburan serta produktifitas tanaman meski efek ini baru dapat dirasakan setelah bertahun-tahun penggunaan. Hal tersebut sangat wajar karena pupuk alami semacam bokashi biasanya memang mengandung unsur hara dalam dosis kecil, namun lengkap unsur makro dan mikronya.

Belum diketahui dengan jelas mengapa petani di Indonesia enggan menggunakan bokashi. Padahal bila mau, bahan baku bokashi tersedia melimpah dan bahkan seringkali dianggap sebagai limbah sehingga kerap dihargai sangat murah.

Cara Pembuatan

Bokashi cukup mudah dibuat sendiri.

1. Cara pembuatan bokashi jerami.
Bahan :
1. Jerami, dipotong sepanjang 5-10 cm (20 bagian)
2. Dedak (1 bagian)
3. Sekam (20 bagian)
4. Gula pasir (5 sendok makan)
5. EM4 (5 semdok makan)
6. Air (20 liter)

Cara pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula kedalam air
2. Campur jerami, sekam dan dedak sampai merata
3. Siram adonan dengan larutan EM 4 sampai kandungan air adonan mencapai 50 % atau bila adonan dikepal air tidak menetes dari adonan, dan bila kepalan dilepas adonan akan megar.
4. Adonan digundukkan di atas ubin kering dengan ketinggian 15-20 cm kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
5. Suhu adonan dicek setiap 5 jam sekali. Pertahankan suhu adonan 40-50 o C, bila suhu lebih dari 50 o C karung penutup dibuka lalu adonan dibolak-balik kemudian kembali ditutup.
6. Setelah 4 hari bokashi selesai terfermentasi dan dapat digunakan sebagai pupuk.

Bahan-bahan organik lainnya dapat dibuat bokashi dengan campuran bahan serta cara membuat seperti diatas. Dapat pula dibuat bokashi ekspres (matang dalam 24 jam) dengan komposisi bahan sbb:

2. Bokashi jadi (20 bagian)
Jerami/daun kering/sekam/serbuk gergaji atau bahan lain yang dapat difermentasi (20 bagian)
Dedak (2 bagian)
Gula pasir (5 sendok makan)
Air (20 liter)

Cara membuat sama dengan di atas.

Cara Penggunaan

Bokashi dapat disebar merata di atas permukaan tanah dengan dosis 3-4 genggam /meter persegi. Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih banyak. Kemudian tanah dicangkul atau dibajak, untk mencampurkan bokashi. Pada tanag sawah pemberian bokahi dilakukan pada saat pembajakan dan setelah tanaman berumur 14 hari dan 1 bulan. Setelah bokashi disebar, semprotkan 2 cc EM4/Liter air ke dalam tanah. Seminggu kemudian bibit siap ditanam.
Untuk tanaman buah-buahan, bokashi disebar merata di permukaan tanah/perakaran tanaman. Penyiraman dengan EM 4 (2 cc EM4/Liter ) dilakukan tiap 2 minggu sekali

16 Februari 2009

MTS- MONDORETNO




Inilah MTS MONDORETNO, Di komandani BPK Drs. MAHALI, memberikan sumbang sih, dalam kemajuan Pendidikan, Dengan sega keterbatasan yang ada Bpk Drs Mahali , dengan sabar dan telaten terus meningkatkan Kwalitas pendidikan
dimana Nanti Output bisa lebih bagus untuk kompetisi dalam ERA GLOBAL ini, semoga Lulusan MTS MONDORETNO tidak kalah jauh dengan Sekolah sekolah yang lainya

PANEN RAYA LELE




Panen raya Lele , Mas Kembuk ,MUS dan HANY
Pemuda yang berkarya
demi masa depan tdk usaha perja jauh
Garap potensi yang ada pada DESAMU
(tinta73)

AGUS - SAPI




Agus Sapi lebih dikenal dari nama ASLINya , Dia merupakan salah satu dari sekian pemuda yang telah mengembangkan Penggemukan SAPI, Agus mulai usaha ini baru melakukan kurang lebih dari 1 tahun, Namun dengan Tekat dan ketekunan dia telah menemukan Ketenangan Batin ketika memberi Pakan sapi, Sapi di beli bakalan yang super dengan harga 9 juta dan dipelihara 6 bulan dengan sistem pakan KOMBORAN bisa dijual dengan harga Rp 14 juta, Rata rata perbulan bisa Untung 1 juta ' Kata AGUS SAPI

Saat ini memelihar 4 ekor sapi dan akan ditambah lagi , untuk apa pergi jauh-jauh mas kalau didesa saya bisa menghasilkan , Diutarakan pada TEAM REPOTER KAMI
Rencana kedepan Agus-sapi juga baru mempelajari Untuk Pembibitan

Semoga Pemerintah Daerah Temanggung Memperhatikan kepada pemuda - pemuda yang mempunyai pontensi dan kemauan untuk maju dalam memberikan dukungan kepada mereka

(Tintan73)

10 Februari 2009

PELATIHAN KOMPUTER

Semondo tgl 6 Februari 09, Bertempat di Rumah Bpk Kepala Desa Mondoretno, Melakukan Pelatihan Komputer untuk Perangkat Desa Mondoretno, Tujuan Pelatihan Bagi Perangkat Desa adalah : Pertama bisa menguasai atau memanfaatkan Tehnologi Komputer untuk menunjang Kinerja dalam pelayanan Kepada Masyarakat Desa . Pelatihan Ini di Ikuti Oleh Sekertaris desa dan 12 Perangkat Desa lainya . Dalam pelatihan ini dibekali cara pengoperasian Michosoft Office dan Exel , serta kedepanya , Power Point dan Pelatihan INTERNET , untuk sarana dan prasarana dalam pelatihan ini tidak menjadi kendala , karena dari SDM sudah ada yang bisa memberikan Transfer Ilmunya ,Dari hasil Selama pelatihan , banyak mengalami kendala ,namun dengan usaha dan kerja keras peserta pelatihan bisa mengoperasikan Komputer dengan baik dan benar, namun masih perlu latihan yang lebih intensif ( tintan73)

23 Januari 2009

Aplikasi EM Peternakan

Aplikasi EM Peternakan
Beberapa Cara Aplikasi EM-4 Peternakan antara lain :
1. Air Minum
Campuran EM dengan konsentrasi ½ - 1% dalam air minum ternak, diberikan setiap hari. Hindari penggunaan antibiotika melalui minum agar EM tidak mati. Bersihkan bak air minum dan tempat minum ternak setiap hari. Pathogen dalam saluran pencernaan dan ada pada tempat minum akan tertekan, ternak menjadi lebih sehat.
2. Pakan
Semprotkan EM pada pakan yang segera akan diberikan, EM akan meresap dalam pakan dan masuk kesaluran pencernaan makanan bersama makanan.
3. Sanitasi Kandang
Semprot kandang, kotoran termasuk hewan ternak piaraan. Untuk menanggulangi bau busuk, menekan berbagai pathogen yang ada pada bulu dan kulit ternak, bulu atau kulit ternak akan lebih cerah dan bersih
4. Jamu Ternak
EM dapat dipergunakan untuk membuat jamu ternak. Pada ternak ayam dan bebek jamu dapat diberikan setiap hari dengan konsesntrasi 1 %, bila telah menggunakan jamu ternak pemberian EM pada air minum tidak diperlukan lagi, peternak ayam dan bebek membuat jamu sendiri dengan ramuan tradisional yang terdiri dari jahe, kencur, kunir, laos, bawang putih dan daun sirih. Bahan-bahan ini dirajang halus direndam/fermentasi dengan EM dan molase. Setelah seminggu jamu sudah siap dipakai. Bila diperhatikan dengan jamu ternak dari EM, kuning telur lebih tebal, bau amis berkurang sehingga sangat baik digunakan untuk telur asin. Orang - orang yang biasanya alergi telur, dengan telur EM tidak alergi lagi.
5. Silase
Sapi, kerbau kambing telah biasa diberikan silase larutan pada musim kemarau saat rumput juga sulit didapat. Em dapat digunakan sebagai probiotik pembuatan silase, rumput kering, jerami, pohon jagung kering dan lain-lain dapat diolah menjadi pakan ternak dengan dipotong kecil-kecil terlebih dahulu, potongan rumput kering ini ditaruh dalam bak drum atau tempat lain, ditaburi dedak halus dan disiram dengan EM sampai lembab dan dipadatkan. Pembuatan silase dilakukan secara berlapis lapis, dengan cara seperti diatas. Adonan ini kemudian ditutup rapat agar suasananya anaerob, setelah 5 hari adonan sudah berbau tape dan siap diberikan pada ternak. Karena proses fermentasi, kandungan gizi silase lebih tinggi dari asalnya dan dapat disimpan lebih lama untuk memenuhi kebutuhan pakan pada saat musim kemarau.
6.Pakan daur ulang
Pakan daur ulang dapat dilakukan pada peternakan ayam petelur, cara ini sangat membantu peternak pada saat harga telur menurun dan harga pakan naik. Pembuatanya cukup sederhana. Kotoran ayam dijemur kering, digiling dan dicampur dengan dedak, disiram dengan EM dan molase lalu difermentasikan dalam keadaan anaerob. Fermentasi hanya diperlukan 24 jam dan pakan daur ulang ini dicampur dengan konsentrat lagi pada saat pemberian. Biaya dapat ditekan sampai dengan 28 % dengan kesehatan dan produktifitas seperti semula.

Aplikasi EM Lingkungan

Aplikasi EM Lingkungan
Pengolahan Limbah Organik Cair
Pengolahan limbah dengan teknologi EM merupakan cara pengolahan limbah secara biologis, yaitu melalui proses fermentasi. Fermentasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesempatan mikroorganisme efektif untuk aktif dan berkembangbiak lebih banyak sehingga dapat bekerja dengan efisien dan optimal sebelum dituangkan ke IPAL.
Campurkan EM-4 + Molase + air bersih (1 : 1 : 18) secara merata kemudian fermentasi selama 5-7 hari, lalu tuangkan pada limbah secara kontinyu sesuai dengan debit air limbah masuk (inlet), kemudian diberikan perlakuan mekanis dengan aerator/blower sederhana. Untuk memperoleh hasil yang bagus, penambahan larutan EM-4 dapat dilakukan setiap hari.
Pengolahan Limbah (Sampah) Organik Padat
EM Bokashi Padat
Cara Pembuatan Bokashi Padat Sampah : Campurkan sampah organik dan bahan organik lainnya secara merata, kemudian tuang larutan EM-4 berangsur dan merata. Kandungan air semestinya berkisar antara 30–40 % dan suhu dipertahankan  50C. Selanjutnya fermentasi sekitar 5–7 hari dalam keadaan tertutup. Lakukan pengadukan/pembalikan apabila suhu > 50C. Pupuk sudah matang dan siap digunakan bila memberikan bau khas yang sedap dan ditumbuhi jamur putih. Bila berbau busuk, maka pembuatan bokashi tidak berhasil atau gagal.
EM Bokashi Cair
Cara Pembuatan Bokashi Cair : Campurkan 1 liter EM4 + 1 liter Molase + 100 liter air + bahan organik lainnya secara merata kemudian fermentasi selama 5-7 hari. Lakukan pengadukan setiap hari sampai kandungan gasnya habis. Selanjutnya campurkan 1 liter EM bokashi cair dengan 10 liter air dan disiramkan pada tanaman, tanah atau bahan organik. Lakukan secara teratur 1–2 minggu sekali.

Aplikasi EM Kesehatan

Aplikasi EM Kesehatan
Dari kemampuan yang dimiliki oleh EM maka teknologi EM dapat diterapkan dalam berbagai kegiatan dibidang lingkungan seperti :
1. Pengolahan Limbah Rumah Tangga
• Siramkan larutan EM Aktif dengan konsentrasi 1-10 cc per liter pada got, closet, tempat cuci piring, dll. Untuk mengurangi bau yang kurang sedap, lakukan setiap saat (sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu).
• Kumpulkan limbah dapur dalam ember yang berisi saringan dibawahnya, taburi dengan bokashi setiap hari sampai ember tersebut penuh. Limbah padat setelah seminggu akan menjadi bokashi siap pakai dan air leached diencerkan lagi untuk menyiram tanaman di pekarangan.
2. Pengolahan Limbah Padat Pada ternak
• Kumpulkan limbah ternak (kotoran dan sisa pakan ternak), siramkan larutan EM Aktif dengan konsentrasi 1-10% sebanyak 1 liter per m3. Bau busuk limbah akan tertekan dan setelah satu minggu limbah tersebut dapat dipergunakan untuk memupuk tanaman.
3. Pengolahan Limbah Cair.
• Limbah cair dari kencing ternak ditampung, dicampur dengan EM dan molase diencerkan dengan air 20 kali difermentasi selama seminggu. Limbah cair ini akan menjadi bokashi cair, untuk menyiram tanaman setelah diencerkan 500-1000 kali dari volume semula.
4. Penyiraman di TPA
• Siramkan EM Aktif dengan konsentrasi 1-2 per seribu (1-2 liter per m3 air) pagi dan sore hari. Bau busuk berangsur-angsur berkurang, populasi lalat, kecoa dan serangga lainnya juga akan menurun.
5. Memperbaiki Kualitas Air Sungai, Danau, Pantai, dll.
• Siramkan EM Aktif secara berkesinambungan
• Lemparkan Bokashi Dango (Bokashi tanah liat) kedalam sungai, danau, pantai.
Manfaatnya :
• Air sungai menjadi jernih, Lumpur tergerus dan bau busuk berkurang.
• Air laut jernih, biota laut (Phyto dan Zoo Plangton tambah baik, kerang-kerangan, ikan berkembang dengan baik.

Aplikasi EM4 Perikanan

Aplikasi EM4 Perikanan

1. EM Aktif
Dibuat dari EM-4 Perikanan dan molase yang dicampur dengan air sampai mencapai 20 kali kemudian difermentasi selama seminggu. Dalam pemanfaatannya dituangkan langsung ke tambak dengan dosis 1.500 liter / Ha. Dengan frekuensi pemberian 3 – 7 hari sekali sampai panen.

2. EM-5.
EM-5 adalah campuran dari arak, cuka EM-4 molase dan air. Cara pembuatan dan pengemasannya dengan FPE. EM-5 ini adalah pestisidaorganik dengan teknologi EM untuk memberantas hama khusus untuk EM-5 dapat disimpan sampai 3 bulan asalkan tidak terkontaminasi pathogen

3. Ekstrak bawang putih dengan EM-5
Campurkan 1 Kg. bawang putih yang telah diblender dengan 1 liter EM-5 dan tambahkan 8 liter air kemudian aduk secara merata dan gunakan setelah disimpan selama 24 jam. Gunakan pada pemberian pakan pertama dengan dosis 1 L/ 10 Kg.

4. Ekstrak pisang dengan EM-Aktif
Campurkan 10 Kg. pisang yang telah diblender dengan 20 liter EM-Aktif dan aduk secara merata dan simpanlah selama 24 jam sebelum digunakan.
Gunakan pada pemberian pakan kedua, ketiga dan seterusnya. Dengan dosis 1 liter / 10 Kg. pakan.

Aplikasi Untuk Pengolahan Tanah Dasar Tambak

  • Setelah tanah dikeringkan dan dicangkul atau dibajak, rendam dengan air sedalam 20 cm kemudian disiram dengan EM4 sebanyak 6 liter / ha. Biarkan selama 4 – 7 hari dan keringkan kembali selama 4 hari.
  • Tanah dikapur sebanyak 300 Kg / ha dan pupuk dengan EM-Bokashi 1-5 ton/ha
  • Diisi air dengan ketinggian 20 cm lalu siram dengan EM4 sebanyak 6 leter / ha, biarkan selama 1 minggu.
  • Tambahkan air hingga mencapai ketinggian 60-80 cm, lalu siramkan EM4 6- 8 liter/ha. Biarkan selama 1 minggu hingga menjelang benur ditebar.

Pada Masa Pemeliharaan

Setelah benur berumur 1 bulan, siramkan EM4 sebanyak 1-3 ppm/minggu/ha atau pada saat penggantian air sesuai dengan kondisi air.

NB. 1 ppm = 1 : 1.000.000 ( bila ketinggian air 60 cm, maka diperlukan EM4 sebanyak 6 liter/ha)

Teknologi EM Bidang Pertanian

Aplikasi teknologi EM bidang pertanian dapat dilakukan dalam bentuk :

  1. Bokashi Padat
  2. Bokashi Cair
  3. EM Aktif
  4. Fermentasi Ektrak Tanaman
  5. Fermentasi Sari Buah
  6. Fermentasi Kaldu Ikan
  7. EM-5

1. Bokashi Padat
Merupakan pupuk organic yang dibuat dari kotoran hewan, sampah, organic, jerami, sekam, serbuk kayu, serasah dan lain – lain, dicampur ( dedak, disiram, dengan EM dan Molase, selanjutnya difermentasi. Setelah difermentasi 1-2 minggu campuran bahan organic telah menjadi pupuk siap pakai, ditandai dengan adanya bau tape serta miselium putih dari cendawan mukor. Penggunaannya dibenamkan kedalam tanah disekitar daerah perakaran tanaman. Pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman akan lebih baik lagi bila disertai siraman EM-aktif setiap 1 – 2 minggu sekali.

2. Bokashi Cair
Dibuat dari kencing hewan ( sapi, babi, kelinci ) diberi/dicampu dengan EM dan molase difermentasi selama kurang lebih seminggu. Cara penggunaanya dicampur dengan air disiramkan ke tanah disekitar daerah perakaran. Sangat baik disiramkan diatas taburan bokashi. Enggunaan secara rutin selain memperbaiki fisik dan kimia tanah, dapat menekan berbagai pathogen secara efektif.

3. Fermentasi Ektrak Tanaman
Formula ini lebih dikenal dengan nama fermented plant ekstrak (FPE) FPE dapat dibuat dari campuran berbagai tanaman rempah dan obat, tanaman yang berbau khas diambil daunnya saja, batang, kulit akar maupun buah. Bagian-bagian tanaman ini diektrak dan difermentasi dengan EM dan molase selama seminggu.

4. EM Aktif
Dibuat dari EM asli dan molase yang dicampur dengan air sampai mencapai 20 kali kemudian difermentasi selama seminggu. Dalam pemanfaatannya diencerkan lagi dengan air sampai mencapai konsentrasi 1-2 permil disemprotkan pada daun tanaman atau disiramkan kedalam tanah. FPE dapat dipergunakan sebagai pengganti pestisida maupun fungisida, disemprotkan pada daun diatas tanah. Setiap hama biasanya peka terhadap ramuan tertentu. Meramu FPE merupakana seni tersendiri.. Banyak petani membuat ramuan sendiri untuk memberantas hamanya, tetapi Pak Oles telah membuat ramuan siap pakai yang diberi nama SAFERTO-5 ( Sari Fermentasi Tanaman Obat ) FPE disemprotkan pada tanaman secara berkesinambungan setiap 2 minggu. Karena pengaruh antioksidan dan bau yang khas, hama tidak kerasan dan pergi meninggalkan tanaman dengan tidak akan ada eksplosi dari hama.

5. Fermentasi Sari buah
Pada musim buah-buahan yang terbuang Buah-buah yang telah masak ini banyak mengandung nutrisi. Buah ini dapat diolah menjadi pupuk cair disemprotkan pada daun setelah buah-buahan diekstrak dan difermentasi dengan EM dan Molase. Produksi yang serupa namun bahannya dari rumput laut, telah dibuat oleh pak Oles dengan merek dagang SARULA-3. Penyemprotan tanaman secara rutin dengan formula ini dapat memacu pertumbuhan tanaman, merangsang pembentukan bunga dan buah.

6.Fermentasi Kaldu Ikan
Seperti halnya sari buah, kaldu ikan juga kaya akan nutrisi, kaldu ikan dapat dibuat menjadi pupuk cair disiramkan kedalam tanah untuk memperbaiki fisik, kimia, dan biologi tanah. Dalam pembuatannya ikan dipotong kecil-kecil direbus dan setelah kaldunya dingin difermentasi dengan air dan molase. Fermentasinya lebih lama sekitar 1 bulan. Fermented Fish Emulsion ini siap pakai bila telah tercium bau alcohol. Bila busuk berarti pembuatannya gagal karena terkontaminasi pathogen.

7.EM-5
EM-5 adalah campuran dari arak, cuka EM-4 molase dan air. Cara pembuatan dan pengemasannya dengan FPE. EM-5 ini adalah pestisidaorganik dengan teknologi EM untuk memberantas hama khusus untuk EM-5 dapat disimpan sampai 3 bulan asalkan tidak terkontaminasi pathogen. Berdasarkan jenis tanaman yang diusahakan serta type tanah, aplikasikan teknologi EM dibidang pertanian dibedakan dalam 3 cara :

  1. Aplikasi EM dilahan basah untuk tanaman padi sawah
  2. Aplikasi EM dilahan kering untuk tanaman palawija, sayuran dan tanaman semusim
  3. Aplikasi EM dilahan kering untuk tanaman tahunan seperti buah-buahan, cengkeh, kopi, kakau dan lain-lain.